BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam suatu organisasi
atau perusahaan selalu berusaha untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis
antara pimpinan dan bawahan, hanya untuk mempertahankan kondisi tersebut diatas
diperlukan seorang pemimpin yang dapat memberikan pengaruh yang besar dan dapat
memotivasi para karyawannya dalam bekerja, agar dapat lebih optimal kinerjanya.
Kepemimpinan yang efektif harus bisa
memberikan arahan, evaluasi dan koreksi terhadap usaha-usaha yang dilakukan
oleh karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan
perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi bias dan kurang tepat
sasaran,keadaan ini menimbulkan suatu kondisi dimana karyawan bekerja dengan
kurang efektif dan efisien serta dapat mengganggu keseluruhan kegiatan
organisasi dalam pencapaian sasarannya.
Didalam perusahaan tentu ingin mendapatkan hal yang diinginkannya dan
dicita -citakannya.Berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjadikan perusahaanya
menjadi perusahaan yang besar.Kini telah berbagai macam banyaknya perusahaan
berdiri di Indonesia.Bila tak dimbangi dengan persaingan yang sehat.Perusahaan
akan jatuh dan gagal untuk meraih harapannya.Oleh karena itu perlu diadakanya
suatu motivator untuk memberikan semangat kepada karyawan.Dengan adanya suatu
motivasi di perusahaan,para karyawan akan mendapatkan apa yang diinginkan
perusahaan.Tanpa adanya hal tersebut perusahaan akan susah untuk meraih harapan
yang diinginkannya.Bagus tidaknya perusahaan berkembang dan sukses tergantung
kepada para karyawannya yang bekerja di perusahaan tersebut.Penuh dengan
tantangan untuk mendapatkan karyawan yang bekerja dengan sekuat tenaga.Perlu
dengan motivasi yang kuat untuk memotivasi para karyawan.Agar hasil yang
didapatkan perusahaan bisa memuaskan.Begitu amat penting suatu motivasi bagi
kemajuan perusahaan.
B. TUJUAN
Untuk memperoleh data tentang bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan di
Showroom H&R Dan Tira Jeans Bandung terhadap motivasi kerja karyawannya.
Mendorong keinginan individu atau perkelompok untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.Motivasi bagi perusahaan
sangat memegang pengaruh yang amat penting untuk kemajuan perusahaan.Dimana
perusahaan akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan.Lepas dari
hal itu tentu suatu motivasi sangat dbutuhkan bagi setiap perusahaan guna untuk
memberikan semangat dan bimbingan kepada para karyawan.Selain itu motivasi bagi
perusahaan penting untuk memajukan persaingan yang sehat dikalangan para
usahawan.Dengan semangat adanya motivasi perusahaan akan sangat bisa
dikembangkan sehingga bisa terus berkembang dengan pesatnya di Negara
ini.Ketika sebuah perusahaan membutuhkan sutu harapan untuk kemajuan.Suatu
upaya untuk menjadikan perusahaan menjadi besar dan sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
A. CARA
MEMOTIFASI KARYAWAN DI DALAM PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI
Motivasi
merupakan suatu proses psikologi yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan,
persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang dan motivasi merupakan
sebuah proses psikologi yang timbul karena diakibatkan oleh faktor-faktor dari
dalam maupun dari luar, hal ini timbul karena rangsangan atau insentif.
Menurut
Ranupandojo dan Husnan, mengemukakan 10 prinsip yang harus dilakukan oleh
pimpinan dalam memberikan motivasi kepada para bawahannya berupa :
1. Upah atau Gaji yang layak
2. Pemberian insentif
3. Memperhatikan rasa harga diri
4. Memenuhi kebutuhan rohani
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
6. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat
7. Menimbulkan rada aman dimasa depan
8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
9. Memperhatikan kesempatan untuk maju
10. Menciptakan persaingan yang
sehat
Untuk itu
motivasi dapat dikatakan sebagai suatu pemberian pengarahan, dorongan atau
semangat kepada para karyawan agar mampu bekerja sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, demi tercapainya tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan
efektif dan efisien.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
Definisi disiplin kerja yang dikemukakan oleh Nitisemito (1991 : 199) adalah sebagai berikut :
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
Definisi disiplin kerja yang dikemukakan oleh Nitisemito (1991 : 199) adalah sebagai berikut :
Disiplin
kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis”
Disiplin
kerja menurut Hani Handoko (1990 : 153) adalah sebagai berikut:
“Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi”
Hani Handoko (1990 : 153-154) juga mengemukakan bahwa ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu :
“Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi”
Hani Handoko (1990 : 153-154) juga mengemukakan bahwa ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu :
1. Displin
Preventif
Kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendorong para karyawannya untuk mengikuti berbagai standar
dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin
Korektif
Kegiatan yang
diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk
menghindari pelanggaran lebih lanjut.
Disiplin
menurut Heri Simamora (1995 : 565) sebagai berikut :“Bentuk pengendalian diri
karyawan, dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan kesungguhan tim kerja.
Jadi pada
dasarnya kedisiplinan kerja adalah fungsi operatif MSDM yang terpenting dan
menjadi tolak ukur untuk mengukur atau mengetahui, apakah fungsi-fungsi MSDM
lainnya secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak oleh
perusahaan.
Untuk mengetahui seberapa jauh peranan motivasi dalam upaya meningkatkan disiplin kerja karyawan pada PT.GRANDTEX, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. GRANDTEX dengan judul :“Motivasi Berperan Dalam Upaya Maningkatkan Disiplin Kerja Karyawan”
Untuk mengetahui seberapa jauh peranan motivasi dalam upaya meningkatkan disiplin kerja karyawan pada PT.GRANDTEX, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. GRANDTEX dengan judul :“Motivasi Berperan Dalam Upaya Maningkatkan Disiplin Kerja Karyawan”
Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak manajemen
mengenai masalah motivasi karyawan dalam bekerja ialah melakukan usaha
pemotivasian pada karyawan pada perusahaan melalui serangkaian usaha tertentu
sesuai dengan kebijakan perusahaan, sehingga motivasi karyawan dalam bekerja akan
tetap terjaga. Untuk memotivasi karyawan, pimpinan perusahaan harus mengetahui
motif dan motivasi yang diinginkan opeh para karyawan. Satu hal yang harus
dipahami bahwa orang mau bekerja karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya,
baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk
materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohaniah.
Pemotivasian ini banyak macamnya seperti pemberian kompensasi yang layak
dan adil, pemberian penghargaan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar apapun
yang menjadi kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan para karyawan
dapat berkerja dengan baik dan merasa senang dengan semua tugas yang
diembannya. Setelah karyawan merasa senang dengan pekerjaannya, para karyawan
akan saling menghargai hak dan kewajiban sesama karyawan sehingga terciptalah
suasana kerja yang kondusif, pada akhirnya karyawan secara suka rela dan
bersungguh-sungguh memberikan kemampuan terbaiknya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya, dan ini berarti disiplin kerjalah yang akan ditunjukan oleh
para karyawan, karena termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dalam perusahaan.
Sudah seharusnya memiliki karyawan yang penuh semangat dan bermotivasi
tinggi dalam bekerja dan melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien, untuk
kemudian pada akhirnya menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam usaha
mewujudkan misi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan hal diatas, maka motivasi merupakan masalah yang sangat
penting dalam suatu perusahaan, karena dapat meningkatkan disiplin kerja
karyawan. Sehingga kemampuan manajemen dalam memberikan motivasi akan sangat
menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapian tujuan perusahaan.
B. BAGAIMANA SEORANG TOP MANAGEMENT YANG BAIK
Suatu perusahaan akan
berhasil atau gagal, tergantung pada kepemimpinan dari para atasannya, yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu pekerjaan dari semua jabatan yang ada
dibawah tanggung jawabnya, seperti yang dikemukakan oleh Hersey dan
kawan-kawan ( 1996:189) dalam bukunya “Teori Kepemimpinan
Situasional” yang dikutip oleh Miftah
Toha. Di Indonesia banyak
perusahaan-perusahaan yang memiliki pemimpin instant akibat adanya
kolusi dan nepotisme sehingga mereka tidak siap untuk bekerja sebagai seorang
pemimpin. Hal ini terjadi karena demi kepentingan politik perusahaan,akibatnya
bagi perusahaan adalah mengarah kepada kondisi dimana perusahaan akan mengalami
suatu penurunan kinerja, dan salah satu faktor dari penurunan kinerja ini
adalah karena kurangnya motivasi kerja karyawan di perusahaan tersebut
Kepemimpinan yang
efektif harus bisa memberikan arahan, evaluasi dan koreksi terhadap usaha-usaha
yang dilakukan oleh karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan
perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi bias dan kurang tepat
sasaran,keadaan ini menimbulkan suatu kondisi dimana karyawan bekerja dengan
kurang efektif dan efisien serta dapat mengganggu keseluruhan kegiatan
organisasi dalam pencapaian sasarannya.
Gaya kepemimpinan
seseorang dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengembangan
pegawai dan membangun iklim motivasi dalam usaha untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan. Dalam setiap organisasi atau perusahaan gaya
kepemimpinan berbeda-beda, diantaranya ada yang menggunakan gaya kepemimpinan
autokratis, demokratis, dan laissez-faire yang semuanya tidak terlepas dari
kekurangan dan kelebihannya masing-masing, tinggal bagaimana seorang pemimpin
menerapkannya dalam perusahaan, seperti yang diungkap oleh Reksohariprodjo
dan Handoko (1997: 296 ) bahwa gaya
kepemimpinan terbagi jadi 3 yaitu:
1.kepemimpinan otokratis
2.kepemimpinan demokratis
3.kepemimpinan laissez-faire
Dengan adanya
kelemahan dan kekuatan dari ketiga gaya tersebut maka seoarang pemimpin yang
baik seharusnya dapat menyesuaikan dengan permasalahan yang mungkin timbul
didalam perusahaanya sehingga bisa dapat secara bijak menetapkan keputusannya, agar dapat diterima
dan dilaksanakan oleh semua pihak ,khususnya oleh karyawan yang lebih sering disebut win-win solution.
Mengingat pentingnya suatu kepemimpinan dalam memotivasi
karyawan guna meningkatkan produktivitas perusahaan dan mencapai sasaran
organsasi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hal
tersebut.
Kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi organisasi atau
perusahaan karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama untuk tercapainya
tujuan organisasi, karena dengan kepemimpinan tersebut dapat menaikan faktor
motivasi karyawan agar dapat lebih berprestasi dan secara keseluruhan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Kepemimpinan sangat diperlukan bila
suatu organisasi ingin maju dan sukses, terlebih lagi karyawan yang baik selalu
ingin tahu bagaimana mereka dapat menyumbangkan partisipatif mereka untuk dapat
mencapai sasaran perusahaan dan paling tidak gairah para karyawan memerlukan
kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan
mereka agar tetap harmonis dengan tujuan
organisasi. Jadi suatu organisasi tahu perusahaan yang berhasil memiliki satu
sifat umum yang menyebabkan organisasi
tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang lainnya yang tidak berhasil,
sifat dan ciri tersebut adalah kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang
efektif dalam arti harus dapat memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua
karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Setiap pemimpin akan
mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan sifat dan
karakteristik yang dimilikinya, setiap gaya kepemimpinan akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap bawahannya
Seorang pemimpin mempunyai
kekuasaan yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hal untuk mempengaruhi
orang lain. Sumber sumber kekuasan menurut Jhon French dan Raven yang
dikutip oleh Dr. Kartini Kartono (1992:156 )
a.
Corcive power adalah
kekuasaan yang timbul karena bawahan merasa takut
b.
Reward power adalah
kekuasaan bersumber dari balas jasa atau penghargaan
c.
Legimate power adalah kekuasaan secara formal atau
legal dari organisasi
d.
Expert power adalah kekuasaan yang didapat karena
seorang pemimpim mempunyai suatu keahlian
e.
Identification power adalah kekuasaan yang bersumber dari pribadi
sehingga pemimpin dapat mempengaruhi bawahan
Seorang pemimpin harus bisa memberikan motivasi terhadap
para karyawan agar tercapai tujuan dan sasaran perusahan, maka pemimpin harus mengetahui tentang gaya
kepemimpinan yang seperti apa yang efektif untuk diterapkan kepada bawahannya, karena bila ada
kesalahan dalam penerapan gaya kepemimpinan maka akan mengakibatkan motivasi
kerja karyawan tersebut turun dan akibatnya tujuan organisasi bisa terhambat
dan bahkan tidak dapat dicapai. Oleh karena itu pentingnya pemimpin merupakan
gaya kepemimpinan yang tepat dan efektif untuk mempengaruhi motivasi kerja karyawan
agar dapat meningkat.
Menurut Mitfah Thoha (1995) gaya kepemimpinan
ditambah lagi dengan gaya kepemimpinan situasional, yaitu gabungan antara
berbagai macam gaya kepemimpinan dan digunakan untuk situasi yang terjadi
Pendekatan lainnya adalah “Teori Kepemimpinan
Situasional” dari Hersey dan kawan-kawan ( 1996:189) yang mengemukakan , bahwa:
Ø
kadar bimbingan dan
arahan (perilaku tugas )yang diberikan oleh pemimpin
Ø
tingkat dukungan
emosional (perilaku hubungan) yang disediakan pemimpin
Ø
tingkat kesiapan
yang diperlihatkan dalam melaksanakan tugas khusus,fungsi atau tujuan tertentu
Motivasi dalam
kepemimpinan menjadi suatu hal yang terkait sangat erat karena dengan
memotivasi maka seorang pemimpin sudah
sedikitnya berhasil dalam menjalankan
sistem pendekatan yang diperlukan untuk menjalankan ataupun menggerakan
karyawan agar dapat mencapai sasaran perusahan.
Dari pernyataan Hersey
Dan Kawan Kawan diatas mengenai
kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan seseorang merupakan
kombinasi antara perilaku tugas dan perilaku hubungan.
Perilaku tugas merupakan
perilaku yang bersifat mengarahkan dapat dirumuskan sebagai sejauh mana seorang
pemimpin memberikan arahan kepada bawahan dengan memberitahukan kepada mereka
tentang apa saja yang harus dilakukan,kapan, dimana, dan bagaimana
melakukannya. Secara singkat dapat dikatakan sebagai perumusan tujuan dan
peranan pengikutnya.
Perilaku hubungan yaitu
kadar sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi dua arah
dengan bawahannya, seperti mendengarkan, menyimak, menyediakan solusi dan
dukungan, lebih kepada memotivasi daripada mengendalikan karyawan.
Dari uraian yang telah
dikemukakan dapat diperoleh kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan gaya
kepemimpinan adalah pola prilaku yang diperlihatkan seorang pemimpin pada saat
memimpin pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain baik sebagai individu
maupun kelompok.
Motivasi menurut Edwin
B. Flippo Yang Dikutip Dari Malayu P Hasibuan (2000: 142) dalam bukunya
manajemen personalia “ motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan
karyawan dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil sehingga keinginan
para karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai”
Suatu upaya mengarahkan
karyawan dan organisasi ini adalah tugas dari seorang manajer atau pemimpin.
Meningkat atau tidaknya suatu motivasi tersebut tergantung pada kepemimpinan
yang ada dalam organisasi.untuk memotivasi karyawan manajer atau pemimpin harus
mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan oleh karyawan, pegawai mau
bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan baik yang disebut ( concious needs )
maupun kebutuhan yang tidak disadari (
unconscious needs ), berbentuk materi dan non materi, kebutuhan fisik maupuan
rohaninya.
Setelah menganalisa
pendapat dan teori dari para ahli tentang kepemimpinan dan motivasi maka
penulis mendapatkan teori yang menghubungkan kedua hal tersebut, yaitu
pengertian kepemimpinan yang diungkap oleh James L.Gibson, John H.Ivancevich
dan James H. Dannelly Jr (1996:225) dan dikutip oleh Miftah Toha
“Kepemimpinan adalah suatu
upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan atau concoersive untuk memotivasi
orang-orang mencapai tujuan tertentu”
Berkaitan dengan jasa, kebijaksanaan tergantung dari project management
yang baik. Makin bagus menjalankan project management maka analisa cost makin
baik. Oleh karena itu top management harus menguasai project management. Dalam
project management kita harus meperhatikan resource yang dikeluarkan dalam
mendapatkan project, saat menjalankan project dan pelayanan purna jual. Makin
kita bisa mengerjakan secara detil, maka tingkat akurasi akan makin baik. Jika
tingkat akurasi baik, maka pricing juga baik baik dari sisi vendor maupun
pelanggan. Jika pricing makin baik, maka pelayanan semakin baik sehingga baik
vendor maupun pelanggan sama-sama senang.
Komitmen adalah faktor sukses teratas dalam daftar proses implementasi
inisiatif knowledge management yang harus dimenangkan. Bagaimana komitmen
didapatkan akan sangat konteks sensitif sehingga memiliki cara/solusi yang
tidak terhingga variasinya bergantung dari karakteristik organisasi satu dengan
yang lainnya. Tapi jika semua kemungkinan cara/solusi disimpulkan dalam satu
kata, maka kata paling tepat untuk memenangkan komitmen terletak pada :
artikulasi.
Bagaimana mengartikulasikan inisiatif knowledge management sesuai dengan
tingkatan dalam organisasi Anda. Dan mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan
paling sering muncul pada fase ini : “Apakah untungnya bagi saya?” Bagi Top
Manajemen, pertanyaan “Apakah untungnya bagi saya?” bisa bermakna “Apa
pentingnya insiatif tersebut bagi bisnis”.
Mengapa demikian? Karena tugas dan tanggung jawab top manajemen yang
demikian tinggi dalam menjaga keberlangsungan bisnis organisasi. Sehingga isu
relevansi antara tiap inisiatif dengan bisnis menjadi sangat penting.Dalam
tinjauan komunikasi strategis, selaraskan artikulasi pesan Anda dengan
kebutuhan dari target penerima pesan itu sendiri adalah kunci mutlak. Lakukan
framing isu dengan mengedepankan : kesederhanaan logika dan pemilihan bahasa
yang menjawab kebutuhan tertinggi top manajemen terkait relevansi terhadap
bisnis.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Motivasi dapat dikatakan sebagai suatu pemberian pengarahan, dorongan
atau semangat kepada para karyawan agar mampu bekerja sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, demi tercapainya tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan
efektif dan efisien.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan ini merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan, maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
Kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi organisasi atau
perusahaan karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama untuk tercapainya
tujuan organisasi, karena dengan kepemimpinan tersebut dapat menaikan faktor
motivasi karyawan agar dapat lebih berprestasi dan secara keseluruhan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Kepemimpinan sangat diperlukan bila
suatu organisasi ingin maju dan sukses, terlebih lagi karyawan yang baik selalu
ingin tahu bagaimana mereka dapat menyumbangkan partisipatif mereka untuk dapat
mencapai sasaran perusahaan dan paling tidak gairah para karyawan memerlukan
kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan
mereka agar tetap harmonis dengan tujuan
organisasi. Jadi suatu organisasi tahu perusahaan yang berhasil memiliki satu
sifat umum yang menyebabkan organisasi
tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang lainnya yang tidak berhasil,
sifat dan ciri tersebut adalah kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif
dalam arti harus dapat memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua
karyawan dalam mencapai tujuan organisasi yang diinginkan.
B.
SARAN
Untuk sebuah
perusahaan atau organisasi perlu diciptakan motivasi terhadap karyawan dengan
tujuan organisasi dalam suatu perusahaan dengan efektif dan efisiend dan
mencapai hasil yang diinginkan dalam perusahan atau organisasi tersebut. Dan
dalam sebuah perusahaan perlu adanya top management yang baik gunanya menaikan faktor motivasi karyawan agar dapat lebih
berprestasi dan secara keseluruhan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
Kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin maju dan sukses,
terlebih lagi karyawan yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka dapat
menyumbangkan partisipatif mereka untuk dapat mencapai sasaran perusahaan dan
paling tidak gairah para karyawan memerlukan kepemimpinan sebagai dasar
motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan mereka agar tetap harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
http://=kesimpulan+dan+saran+tentang+TOP+MANAGEMENT+YANG+BAIK&source=web&cd=1&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.
teori
organisasi umum 1 (download),pengertian motivasi
http://muhinj-indra.blogspot.com/2009/11/motivasi-untuk-sebuah-perusahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar